Pages

Subscribe:

12.18.2012

Shaggydog dalam Film Dokumentar

Berdansa Bersama Shaggydog dalam Film Dokumentar
Shaggydog / Foto: dok. band

 


 “Satu hal yang paling kusuka dari dirimu. Adalah ketika ku pandang ke dua bola matamu. Tak bosan tak jemu-jemu dan ku pandang selalu. Di saat engkau dekat atau jauh. Sayang seribu sayang kau ada yang punya. Ku selalu bermimpi tuk bisa memilikimu. Hey, kamu yang cantik...








Sepenggal lirik dari lagu berjudul Hey Cantik, band ska asal Jogjakarta, Shaggy Dog. Shaggydog band asal Jogjakarta yang sudah berdiri 15 Tahun yang lalu. Di sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai, tengah kota Jogjakarta, Sayidan, Shaggydog meramu musik ska dipadukan dengan berbagai nuansa musik reggae, jazz, swing, dub, dancehell, rocksteady, rock ‘n roll hingga dangdut sehingga membuat warna musik mereka menjadi berwarna.


Tanggal 14 Desember 2012 nanti merupakan moment terbaik Shaggydog dan para penggemar setia mereka, karena band yang berawakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik dan Yoyo  ini rencananya akan memutar sebuah film dokumentar mengenai kisah perjalanan panjang Shaggydog di Festival Film Dokumentar (FFD) Yogyakarta.


Film dokumentar yang bertajuk “Berdansa Bersama Shaggydog” tersebut, menurut para personil Shaggydog intinya adalah menceritakan serta berbagi pengalaman hidup mereka selama perjalanan Shaggydog. 15 tahun bersama-sama berjuang menyuarakan musik yang mereka cintai dari nol hingga mereka bisa mencuri perhatian insan musik dunia di benua eropa.

Gitaris The Tielman Brothers Franky Luyten Sambangi Pelestari Musik Indorock

Gitaris The Tielman Brothers Franky Luyten Sambangi Pelestari Musik Indorock
Kedua dari kiri Franky Luyten, diikuti Rio Dalimonthee
bersama Yossy, Taufan dari Neo Indorock














Salah satu personil dari grup legenda dunia, The Tielman Brothers (yang berasal dari Indonesia), sekaligus pelopor genre musik yang dikenal dengan sebutan “Indorock”, Franky Luyten (rhythm guitar) beberapa waktu lalu berkenan menyambangi komunitas pelestari genre musik tersebut di Jakarta.


Jumat malam (15/12) Franky Luyten yang berkemeja lengan pendek dengan raut wajah terbilang sudah tidak muda lagi bercengkerama hangat di tengah komunitas pelestari musik indorock a.k.a Neo Indorockers, sekaligus basecamp grup Neo Indorock di bilangan Kramat Lontar, Jakarta.


Pada kesempatan tersebut menjadi ajang bagi pelestari musik indorock untuk bertanya-tanya mengenai teknik bermain gitar musik indorock. Hal ini juga menjadi kesempatan langkah dan berharga khususnya bagi grup Neo Indorock yang pada hari tersebut berbarengan dengan agenda rutin mereka berlatih.


Selain Franky Luyten, tampak tidak asing lagi bagi komunitas Neo Indorockers, sesepuh pelestari musik indorock lainnya Rio Dalimonthee yang juga hadir. Baik Franky, maupun Rio acap kali seakan memberikan wejangan dan berharap agar musik asli rock n roll orang Indonesia “Indorock” bisa tetap lestari pada generasi muda sekarang.


Written by: Teguh Arief / @planetkosong
Photo by: Teguh Arief / @planetkosong

12.05.2012

Easy Tiger Memperkenalkan Dirinya dengan Single Paint This Town

Easy Tiger Memperkenalkan Dirinya dengan Single Paint This Town


Diawali dengan sebuah single yang berjudul "Paint This Town", Easy Tiger memperkenalkan musik mereka di belantika musik tanah air. Sebuah lagu yang sekiranya akan digemari bagi penikmat musik pop. Mungkin karena didasari karya yang easy listening, suguhan musik variatif, serta lirik (seputar kehidupan) dengan mudah dapat dicerna.

Single "Paint This Town" seakan menjadi perkenalan baik bagi band yang baru saja terbentuk diawal tahun 2011 di Jakarta. Para personil yang terdiri dari Adi Saptadi (Vocal, Guitar, Synth), Erick Sebastian (Bass), Armand Azhar (Guitar) dan Aldy Abuthan (Drums, Percussion).

Selain original version dari single ini, Easy Tiger juga mengeluarkan acoustic version, yang keduanya memberikan warna berbeda mengikuti bawaan instrument yang diikutsertakan. Mari bernyanyi dan nikmati "Paint This Town" Easy Tiger (original version) pada pemutar lagu yang tersedia di bawah.

Album Kelima Maliq & d’Essentials Lebih Beragam

Album Kelima Maliq & d’Essentials Lebih Beragam

Maliq & d’Essentials ketika tampil pada Eyegasmic

Tampil enerjik dan maksimal, serta sukses membuat para penonton terika histeris, baik laki-laki maupun perempuan di Eyegasmic, Sabuga, Sabtu (3/11) malam, Maliq & d’Essentials rupanya tengah mempersiapkan album kelima.


Hal ini diungkapkan Angga (vokal) dan Widi (drum) beberapa saat sebelum Maliq naik panggung. Menurut mereka berdua, album kelima Maliq ini akan lebih beragam, tidak melulu jazz lagi dan jazz lagi. “Di dalamnya nanti juga akan ada unsur musik dangdutnya,” jelas Angga dengan serius. Saat ini pengerjaan albumnya pun juga tengah mencapai tahap akhir proses.


Rencananya single terbaru mereka akan dirilis pada akhir tahun ini. Di dalam single dan album baru mereka, Maliq mengembangkan musik kreatif yang tidak itu-itu saja. Bahkan Widi sendiri mengakui kalau album kelima ini banyak lagu yang dibuat tanpa direncanakan. “Jadi waktu lagi membuat lagu, ada aja lagu-lagu yang dibuat tanpa kita rencanakan sebelumnya, termasuk genre musik Maliq yang berubah haluan, enggak terlalu jazz lagi. Meskipun terkadang kita sempat bosen, tapi bukan berarti musik jazzy membosankan. Ya adanya Lale juga menginspirasi kita untuk ada unsur musik rocknya juga sih di album baru ktia nanti,” ujar Widi tersenyum.


Tema yang diusung oleh Maliq & d’Essentials dalam album kelimanya ini mengusung tema on the spot. Inspirasinya muncul dari momentum yang terjadi secara natural dari para personilnya. “Well, let’s see what’s going on next,” tutup Angga.



Written by: Satria Perdana / @satriaaperdanaa
Photo by: Satria Perdana / @satriaaperdanaa

1 Januari 2013, Ucay Tak Lagi Bersama Rocket Rockers

1 Januari 2013, Ucay Tak Lagi Bersama Rocket Rockers
 
Setelah sukses menjalani tur Eropa bersama Petersaysdenim dalam PSD Invasion Tour Europe yang berakhir 12 November lalu, Rocket Rockers kini harus kehilangan vokalisnya, Ucay. Kemarin, Jum’at (23/11), dalam akun Twitter milik Ucay, @ALakaUCAY, Ia menyatakan mundur dari Rocket Rockers karena merasa keresahannya sudah memuncak untuk keluar pada Januari lalu.

 



Berikut ialah cuplikan Tweet dari Ucay yang disampaikan dalam beberapa poin:

“16. Jujur mulai th 2006 keresahan itu dimulai. Sy selalu memikirkan hal itu. Posisi sy jujur spt double standard. #SFYL

18. Terlintas keinginan utk resign dr RR, tp sy merasa spt msh pny PR utk RRF (RocketRock Friends) utk sharing hal2 positif lwt karya#SFYL

19. Waktu berjalan sampai akhirnya tekad sy utk keluar dr RR sangat kuat di awal Januari 2012. Semua sudah fix diubun2. #SFYL

26. Alasan sy mengundurkan diri adlh panggilan jiwa sy. Suara "I don't belong here" sbenernya sdh terdengar dr hati sy bbrp th lalu.#SFYL

28. Jadi terhitung tanggal 1 Jan 2013, saya sudah bukan personel Rocket Rockers lagi :') #SFYL


Di dunia maya sendiri saat ini tengah banyak fans dan kerabat musisi yang terus mensupport Ucay untuk karirnya di masa depan kelak, seperti Dochi (Pee Wee Gaskins), Raynard (Thirteen), Tetsu (Ad. Killing Me Inside), Faisal (Syubidupidapap/Danger Ranger) serta Ferron (Bla Bla Blast) yang sempat bertemu Ucay saat tur di Eropa kemarin.


Tiga belas tahun berkarya bersama Rocket Rockers, bukan hal mudah bagi Ucay. Hujatan, semburan ludah dan yang terberat bagi Ucay, pujian, merupakan kisah tersendiri yang telah dilalui bersama Rocket Rockers. Melalui Soundtrack For Your Life, kehidupan Ucay banyak berubah hingga saat ini dan merupakan sebuah batu loncatan bagi karir bermusiknya yang tak akan ia lupakan. Seperti dalam Tweet terakhir soal pengunduran dirinya “37. @rocket_rockers Kalian adalah separuh cerita hidup sy :') #SFYL”. Terus berkarya, Ucay...

Sumber